10.4.08

Puisi Kebenaran

tangan melambai-lambai
mulut terkumat-kamit
mentafsirkan sesuatu dengannya

kaki dilangkah untuk ke hadapan
mata melihat yang aman damai
sebagai mengerti sang manusia bertuah

pelukan diberi tanda dilindungi
ciuman dikucup beerti rindu
itu tandanya tradisi kita sebagai hamba-Nya

siapa kata hidup ini tak ada gunanya
dosa bertimbun kata begitu
sesetengah hamba-Nya ada jalannya
untuk kita teruskan hidup ini
ke arah yang cerah

No comments: