disaat waktu terhenti
hilang
bagai imaginasi yang datang
hanya fantasi
ingin sekali realiti
tapi sedarku bukan
memikirkan saat-saat
yang patut dulu digunakan
untuk sesuatu yang amat bermakna
baru ku sedari
dari mimpi yang panjang
yang penuh tawa nangis
riang duka selalu
pasrah
wahai manusia
sedarlah dikau dari tidurmu
bahwa masa itu amat cemburu
bangun, berdirilah
di atas pentas realiti
dengan gesa
No comments:
Post a Comment